• Thursday, January 12, 2017

    Cerita Sex Gejolak Birahi Mila

    Siang itu Mila sedang gelisah, gejolak birahinya memuncak, saat ini Mila sedang menginginkan tusukan-tusukan penis di nonok dan anusnya, sdh 3 hari ini Mila tdk merasakan belaian dan cumbuan lelaki, terakhir lubang kenikmatanya merasakan tusukan penis adalah saat persetubuhannya dgn Parmin dan Sugito. Ini karena suaminya sdh ada di Jakarta kembali, dan selama 3 hari ini suaminya tdk menyentuh dia sama sekali.Saat itu Mila sedang mengenakan rok terusan warna putih dgn bagian depan yg cukup terbuka sehingga belahan buah dadanya yg putih bersih terlihat jelas, kedua putingnya pun tercetak dgn jelas di roknya, karena saat itu Mila memang tdk mengenakan BH, sementara bagian punggungnya terbuka lebar sampai pinggulnya, karena model rok yg Mila kenakan ini adalah model yg bagian atasnya diikat dileher, sementara bagian bawahnya hanya sampai pertengahan pahanya saja.
    Cerita sex terbaru, Mata Mila terpaku di TV tetapi pikirannya menerawang, Mila membayangkan kejadian hari itu dimana ia disetubuhi oleh Parmin dan Sugito, tanpa terasa tangan kirinya mulai meremas-remas payudaranya bergantian sementara tangan kanannya mengelus-ngelus vaginanya dari luar celana dalamnya, dari mulutnya terdengar desahan-desahan lirih.
    Saat Mila sedang asyik-asyiknya self service, tiba-tiba bel rumahnya berbunyi, Mila sedikit kaget mendengar bel rumahnya berbunyi, dgn segera ia menghentikan kegiatannya dan segera merapihkan roknya, iapun langsung menuju kepintu depan.
    Sesampainya dipintu depan Mila lalu membukanya dan dihadapannya berdiri tiga anak muda, yg ternyata adalah teman kuliah anak tirinya, Mila mengenali tiga anak muda ini karena mereka sering bertandang kerumahnya, mereka adalah Tito, Iwan dan Rido, perawakan mereka semua hampir sama seperti anaknya Ricky.
    “Siang Tan, Ricky ada?” tanya Tito.
    “Waduh, Ricky sedang pergi, katanya sih mau kerumah temannya, tp Ricky tdk menyebutkan nama,” jawab Mila.
    “Oh…udah lama, Tan?” sahut Rido.
    “Udah lumayan lama sih,” Mila menjawab.
    Ketiga anak muda ini kemudian saling bertatapan, seolah bertanya apa yg hendak mereka lakukan lagi, karena Ricky tdk ada tp pemandangan yg ada dihadapan mereka sekarang ini sangat sayang untuk dibuang begitu saja, rupanya mata ketiga anak muda ini dari tadi selalu mencuri pandang kebelahan buah dada Mila, dan mereka tahu bahwa Mila tdk mengenakan BH karena mereka melihat puting Mila yg tercetak dgn jelas, karena saat itu Mila memang sedang bernafsu sehingga kedua putingnya telah mengeras dan mencuat.
    Cerita dewasa terbaru, Saat ketiga anak muda itu sedang bertatapan dan sambil memberi kode, Mila sendiri sedang berpikir bagaimana caranya agar ke 3 anak muda ini dapat memadamkan gejolak birahinya.
    “Kalian mau menunggu Ricky pulang, atau nanti kalian balik lagi?” Mila bertanya dan memberikan pilihan kepada mereka, dalam hatinya mudah-mudahan mereka memilih menunggu sehingga ia ada kesempatan merasakan penis-penis mereka.
    “oohh..eehh…kami tunggu saja Tante,” sahut mereka berbarengan.
    “Pucuk dicinta ulam tiba,” kata batin Mila dan ke 3 anak muda itu
    “Yach. sdh kalau kalian mau tunggu Ricky pulang, ayo masuk,” kata Mila.
    Merekapun masuk kedalam rumah, Mila lalu menutup pintu dan menguncinya, iapun lalu beranjak keruangan keluarga dimana tadi ia sedang menonton TV diikuti ketiga anak muda itu.
    Sesampainya diruangan tersebut Mila menyuruh mereka duduk dan menawari mereka minuman, kemudian Mila menuju kedapur untuk membuatkan minuman untuk mereka, seperginya Mila kedapur, ketiga anak muda itu sibuk berbisik-bisik entah apa yg mereka ributkan, nampaknya mereka seperti membuat sebuah rencana.
    Tak lama berselang Mila kembali dari Dapur membawa minuman untuk mereka, saat Mila menaruh minuman dimeja , mata ketiga anak muda itu terbelalak karena mereka melihat dgn jelas kedua payudara Mila bergantung dgn indahnya dari balik roknya, nampaknya Mila sengaja memancing nafsu birahi ketiga anak muda itu dgn hanya membungkukkan tubuhnya saat menaruh minuman.
    “Ayo diminum,”sahut Mila, sambil ia duduk disamping Rido.
    “Eeehhh…iya..makasih Tante,” sahut mereka berbarengan
    “Bagaimana kuliah kalian,” tanya Mila sambil tangannya menepuk paha Rido, dan dgn sengaja Mila tetap membiarkan tangannya diatas paha Rido dan dgn sedikit agak mengelus.
    “Baaaik, taan,” Rido menjawab sedikit gelagapan, darah mudanya bergejolak mendapat perlakuan tersebut.
    “Kalau Ricky, nakal tdk dikampus?” kembali Mila bertanya, matanya ia arahkan ke Tito, sementara tangannya masih tetap berada diatas paha Rido dan masih mengelus-elus dan kadang kadang ditingkahi dgn remasan lembut.
    Aksi Mila membuat Rido semakin panas dingin, darah mudanya semakin bergejolak, Rido mulai merasakan batang kemaluannya mulai menegang, sementara matanya tdk lepas dari memandang belahan payudara Mila.
    “Tdk Tante, Ricky gak pernah nakal, dia kan salah satu mahasiswa kesayangan dosen-dosen,” sahut Iwan.
    “Oohh..syukurlah..kalau begitu,” kata Mila.
    Dari tatapan mata mereka Mila tahu bahwa ketiga anak muda ini menginginkan tubuhnya, membayangkan itu iapun tersenyum, melihat Mila tersenyum simpul dan melihat aksi tangannya dipaha Rido, ketiga anak muda ini menyadari bahwa Mila menginginkan mereka.
    Dgn memberanikan diri Iwan, beranjak dari tempat duduknya dan berpindah duduk kesamping kiri Mila, setelah ia duduk disamping Mila tanpa basa-basi lagi tangannya meraih dagu Mila dan memalingkan mukanya kearah muka dia, dikecupnya perlahan bibir Mila yg dibalas oleh Mila dgn pagutan mesra, kedua bibir mereka bercumbu dgn mesra, kedua lidah mereka bertautan, mereka berciuman dgn penuh nafsu, melihat itu Rido yg berada disamping kiri Milapun ikutan beraksi, ia memeluk Mila dari belakang dan kedua tangannya segera beraksi meremas-remas kedua payudara Mila.
    Titopun tdk mau kalah dgn aksi kedua temannya itu, iapun menghampiri mereka, lalu Tito berjongkok dan mulai menciumi lutut dan paha Mila bergantian dari kiri kekanan, dari kanan kekiri, serangan mereka bertiga membuat Mila mendesah-desah.
    “Hhhmmmm…aaahhhh….hhhmmmm…ssslrrrpppp….hhhhhmmmm…a aaahhh,” Mila mendesah sambil tdk melepaskan ciuman mulut Iwan.
    Mila merasakan tangan Rido sedang mencoba membuka ikatan rok dilehernya, dan ia jg merasakan tangan Tito yg menyelusup masuk kedalam roknya, mencoba untuk menarik celana dalamnya, saat Rido berhasil melepaskan ikatan roknya, Titopun berhasil melepaskan celana dalamnya, tanpa melepaskan ciumannya Iwan merebahkan tubuh Mila disandaran sofanya, sehingga payudaranya yg tdk tertutupi oleh sehelai kain terpampang dgn jelas dimata ketiga anak muda ini,
    tanpa membuang kesempatan lagi Rido mulai menjilati dan menghisap puting payudaranya yg sebelah kiri, Iwanpun tdk mau kalah iapun mengalihkan serangannya kepayudara yg sebelah kanan, aksi mereka membuat rintihan dan desahan Mila semakin terdengar, dgn posisi tubuh Mila yg agak sedikit rebah memudahkan Tito untuk menarik rok Mila, setelah rok Mila terlepas seluruhnya, Tito melihat pemandangan yg menakjubkan belahan bibir vagina Mila yg ditumbuhi bulu-bulu hitam yg tertata rapi dan tdk terlalu banyak,
    dgn tdk sabar Tito membuka kedua kaki Mila lalu dgn kedua jari tangannya ia kuakkan bibir kemaluan Mila, sehingga kelentit Mila terlihat oleh matanya, dijilatinya dan dihisapnya kelentit Mila yg berwarna merah muda itu, aksi tambahan Tito semakin membuat Mila semakin merintih dan mendesah kenikmatan.
    “Sssshhhhh…..mmmmppphhhhh….ssshhhh….aaahhhh..teruusss. .hisaap..iiiittiiilllkkkuu…oooohh….yyaa putingkuuuu..jgaa…aaaahhhh….nnikkkmmaat….” desah Mila.
    “Sslrrpppp….mmmppphhhhhh…..Hhhmmmm…sslrrppp…”Tito sibuk dgn jilatan dan hisapannya di kelentit dan vagina Mila, ia merasakan vagina Mila semakin banjir oleh cairan kenikmatannya.
    Tak tahan oleh serangan ketiga anak muda ini, nafsu birahi Mila yg sdh tiga hari tdk terlampiaskan ini akhirnya meledak, tubuh Mila tampak mengejang dan mengejut-ngejut, puncak pendakian bukit birahinya tercapai.
    “Ooooohhhh…..aaakkuuu..keluaaaaar….aaahhhh….” erang Mila.
    Sssrrrrrr…..cccrrreeeeetttt…..sssssrrrrr….cccrrrreeeeetttt…. lubang kenikmatan Mila menyemburkan lahar kenikmatannya, Tito yg merasakan hal ini menimpali dgn hisapan-hisapan kuat sehingga membuat Mila merasakan kenikmatan yg luar biasa, tangannya meraih kepala Tito dan menekan kuat-kuat kearah kemaluannya sementara tubuhnya mengejut-ngejut.
    Iwan dan Rido menghentikan aksi mereka untuk memberikan kesempatan kepada Mila merasakan puncak kenikmatannya, sambil menyaksikan Mila yg sedang orgasme mereka berdua melucuti pakaian mereka sehingga telanjang bulat, batang kemaluan mereka sdh sangat menegang sekali, sdh siap untuk bertempur dgn nonok Mila.
    Akhirnya tubuh Mila rebah kembali setelah tetes terakhir cairan kenikmatannya menetes, Titopun bangkit dan mulai melucuti pakaiannya. Nafas Mila yg tadi memburu sdh mulai mereda, matanya yg terpejam merasakan kenikmatan itu mulai terbuka dan Mila melihat pemandangan yg luar biasa, ia melihat 3 batang penis yg seukuran dgn punya anaknya baik dari besar dan panjangnya, iapun tersenyum simpul.
    “hari ini aku akan betul-betul mendapatkan kepuasan” Mila membatin.
    Gairah birahi Mila kembali menggelora melihat pemandangan didepan matanya saat ini, 3 sosok tubuh atletis dgn batang kemaluan yg panjang dan besar, betul-betul menggugah selera Mila untuk merasakan ke 3 batang kemaluan itu, tanpa membuang waktu Mila meraih penis Tito kemudian ia mulai menjilati dan mengulu-ngulum penis Tito, sementara kedua tangannya meraih penis Rido dan Iwan, kedua penis itu ia remas-remas dgn lembut dan diselingi dgn kocokan-kocokan ringan. Aksi Mila membuat birahi ke 3 anak muda itu semakin memuncak.
    Tak lama berselang Mila menghentikan aksinya itu, lalu ia menyuruh Tito untuk duduk, setelah Tito duduk Mila menaiki tubuh Tito dan meraih penis Tito, dioles-oleskannya kepala penis Tito dgn kelentitnya, lalu ia selipkan kepala penis Tito dilubang kemaluannya, dgn perlahan-lahan Mila menekan turun pantatnya ZZleeeppp….bleessss….bleessss….penis Tito perlahan-lahan menyeruak masuk kedalam lubang senggama Mila.
    Mila merasakan nikmat saat penis Tito mulai menerobos masuk divaginanya, sementara Tito sendiri merasakan lubang senggama Mila sangat erat menjepit batang kemaluannya, desahan dan lenguhan terdengar dari mulut kedua insan ini.
    “Ouughhh…penismuuu…bessaaar….eenaakk..sekali…meme kkuuu…penuuuh….sesaaakkk… dibuatnya…aaahhh…,” desah Mila yg merasakan jejalan penis Tito di nonoknya.
    “Taannnn….nonokmuu…sseeemmpiit..sekalii…,”Titopun melenguh yg merasakan eratnya gesekan lubang kemaluan Mila di batang kemaluannya.
    Bleesss……dgn sekali hentakan Mila menurunkan pantatnya sehingga seluruh batang kemaluan Tito tertanam seluruhnya di lubang senggamanya.
    “Oohhh..ssshhh….Wan, sekarang giliranmu, masukkan penismu kelubang pantatku,” pinta Mila.
    “Eehhh…” Iwan terperanjat dgn permintaan Mila.
    “Iya…cepat…jangan bengong,”Mila kembali menegaskan permintaannya.
    Tanpa menunggu Mila mengulang permintaanya lagi, Iwan mulai mengarahkan batang kemaluannya kelubang pantat Mila, diselipkannya kepala penisnya dilubang pantat Mila slleeppp, kepala penisnya mulai terjepit bibir lubang pantat Mila.
    “Oouugghhh…ssshhhh….peelaaan..pellaan…masukinnya…, ” Mila mengerang saat merasakan kepala penis Iwan mulai menyeruak masuk di lubang pantatnya.
    “Iyaahh..Tan,”jawab Iwan.
    Bleesss…. Iwan mulai mendorong masuk penisnya….blesssss….sedikit demi sedikit batang kemaluannya mulai melesak masuk…bleesss…setengah dari penisnya sdh tertelan oleh lubang pantat Mila.
    “Ouugghhh….aagaakk…saakiitt….tpi..enaakk…terusss ss…masukiiinn..semua penismuuu..” Mila melenguh.
    Bllleeeesssssss..dgn kuat Iwan mendorong lagi penisnya sehingga batang kemaluannya terbenam seluruhnya dilubang pantat Mila.
    “Aaaagghhh…..,” Mila menjerit akibat hentakan Iwan itu.
    Sesaat kemudian nampak Iwan dan Tito mulai bergerak, dgn gerakan perlahan mereka mulai mengeluar-masukkan penis mereka, Iwan dgn berpegangan pada pinggul Mila mulai memaju mundurkan penisnya, sementara Tito dgn berpegangan pada pinggang Mila mulai menaik-nurunkan penisnya, aksi mereka berdua betul-betul kompak, Mila dibuat merem-melek merasakan gesekan-gesekan penis mereka berdua di kedua dinding lubangnya. Lenguhan dan desahan nikmat keluar tanpa hentinya dari mulut Mila.
    “Ooohhh…ssshhh….eenaakk…terusss…enntoottt…oohhh…yy aahh…teeekaann..yg dalaaam. Aaahhh….yyaa…..ooohhh…yyaang kuat….eenttoott…akkuu…terusss…puaskaaannn..aku….’’ Mila merintih keenakan.
    Iwan dan Tito mulai menambah kecepatan gerakan mereka, akibatnya kedua payudara Mila bergoyang seirama dgn gerakan mereka berdua, Ridopun yg melihat kedua payudara Mila yg berguncang itu menjadi tdk sabar untuk menunggu gilirannya, apalagi batang kemaluannya sdh sangat mengeras melihat kedua temannya yg sedang beraksi, dgn berlutut di sofa, Rido mengarahkan penisnya ke mulut Mila, yg segera disambut oleh Mila, penis Ridopun mulai diselomoti oleh Mila,
    karena gerakan Iwan dan Tito dgn sendirinya penis Rido keluar masuk dalam mulut Mila seirama dgn gerakan Iwan dan Tito, saat Iwan dan Tito menekan masuk penis mereka, tubuh Milapun ikut maju sehingga penis Rido yg sedang ada dimulut Milapun menyeruak masuk lebih dalam, kemudian saat Iwan dan Tito menarik mundur batang kemaluannya, tubuh Mila ikut tertarik kebelakang sehingga mulut Milapun tertarik mundur, sehingga penis Ridopun yg sedang terkulum dalam mulut Milapun ikut keluar.
    Sambil menikmati kuluman mulut Mila dipenisnya tangan Rido tdk mau diam, diremas-remasnya kedua payudara Mila yg sedang berguncang itu diselingi dgn pilinan-pilinan lembut dikedua putingnya, aksi tambahan dari Rido ini semakin menambah sensasi nikmat Mila, apalagi ini pertama kalinya Mila merasakan 3 batang kemaluan yg menyumpal ke 3 lubangnya, rintihan nikmat semakin kerap terdengar.
    “Hhhmmm…ssllrrpppp..mmmmppphhhhhhhhh…teruusss…hhmmm..ssslrr pp…entoot..aaakuu..hhmmppp…… sllrrpppp….oohhh…enaakk..sekaallii…” Mila merintih-rintih keenakan, sambil mulutnya tetap mengulum-ngulum penis Rido.
    “Taan…memeekkkmuuu….eenaaak…daaann…seeempit sekaliii…oooooohhhh…..,” lenguh Tito.
    “aaakkuu…jgaa…enaaak….Taaan, aaannuusssmuu…jgaa..semppiitt….hhmmm…,” desah Iwan.
    “Taann…tteerrruusss….seeloommotii…koontoollkuuu….y yaaahhh…aaahhhh…mulutmuu..hebat.. oohhhh…niikmmaattt…,”erang Rido.
    Desahan, lenguhan dan rintihan serta erangan keenakan dari mulut mereka berempat menambah hebohnya suasana siang itu, keringat mereka berempat mengalir dgn derasnya, bunyi beradu tubuh mereka yg sdh berkeringat menambah sensasi persetubuhan mereka.
    Tak lama berselang gerakan mereka berempat semakin cepat dan tdk beraturan, nampaknya mereka berempat akan mencapai puncak kenikmatan dari pergulatan ini.
    “Hhhmmmpp….sslrrppp…eenttoot akkuu…yg lebih kuaaattt…dan..lebih ddaaalllaaammm…… ooouughhhh….yaaaahhh beegiittuuu…teruussss….aakkuuu…mau kelluaaar….sshhhhhh………. hhhhmmmmppp…ssslrrrpppp….,” Mila mengerang, tubuhnya mulai mengejang-ngejang, puncak kenikmatan dari persetubuhan ini hampir diraihnya.
    “Aaakuuu…jgaa….mauuu..keluuuaarr….ooooohhh…Taaan n,” erang Tito, yg mulai merasakan penisnya hendak menyemprotkan lahar kenikmatannya,
    gerakannya semakin bertambah cepat dan semakin tdk beraturan, dan dgn sekali hentakan kuat ia menekan dalam-dalam penisnya didalam lubang vagina Mila.
    “Taaannnn….ooohhh…..aaakkuuuu….keellluuaaar….aaaah hhhhhh…..eenaaakkk…sekali……,” Iwan melenguh,
    saat itu penisnya mulai berdenyut dengat kuatnya, puncak kenikmatan dari ngentot lubang anusnya Mila berhasil ia rengkuh, penisnya menyemburkan cairan spermanya, dan iapun menekan dalam-dalam penisnya dilubang anus Mila.
    “Kocookk…koontolkuu…Taaan….aaakuu..jg…maauu…munc raaat.,..niichhh…aarrrghhhh…..,” Ridopun mengerang, ia merasakan cairan pejuhnya mulai berdesakan ingin keluar, Mila yg mendengar permintaan Ridopun mulai mengocok-ngocok penis Rido dgn cepat.
    Crooooootttt…..sssrrrrrr…cccrooooott….croooottttt…cccr ooooottt….sssrrrr…ccrooooottt…ssrrrr…crooootttttt.. dgn waktu hampir bersamaan keempat kemaluan mereka mulai memuntahkan lahar kenikmatan mereka.
    Tubuh Rido, Iwan dan Tito tampak mengejang saat kemaluan mereka menyemburkan sperma mereka, penis mereka berkedut-kedut saat menembakkan sperma, sementara itu tubuh Mila terlihat bergetar dan mengejut-ngejut saat lubang senggamanya memuntahkan cairan kenikmatannya, dinding vaginanya berkedut-kedut saat cairan kenikmatannya keluar, Tito yg penisnya berada dalam vagina Mila merasakan penisnya seperti dipijat-pijat lembut oleh dinding vagina Mila.
    Setelah badai nafsu birahi mereka mereda, dan setelah tetes terakhir cairan kenikmatan mereka menetes keluar dari kemaluan mereka, mereka berempat akhirnya terkapar, Mila dgn wajah penuh oleh sperma Rido telungkup diatas tubuh Tito, diwajahnya tersungging senyum kepuasan, sambil memeluk tubuh Mila, Tito memejamkan matanya, penisnya masih terbenam dalam lubang vagina Mila, ia masih merasakan dinding vagina Mila berkedut-kedut lemah,
    Iwan sendiri setelah penisnya tuntas menumpahkan sperma dilubang pantat Mila, ia mencabut penisnya kemudian ia merebahkan tubuhnya diatas karpet, dan Rido sendiri terlihat duduk bersandar disofa saat penisnya tuntas menembakkan sperma diwajah Mila, sementara penisnya masih tetap berada dalam genggaman tangan Mila.
    Setelah beristirahat sejenak, mereka melakukan kembali persetubuhan itu, dgn berbagai posisi dan pertukaran tempat diantara ketiga anak muda itu, mereka lakukan ini sampai waktu menunjukkan pukul 5 sore, dan sampai pada waktu itu batang hidung Rickypun tdk kelihatan,
    akhirnya ketiga anak muda itu berpamitan pulang kepada Mila, Mila mengantar mereka kepintu depan dan memberitahu mereka untuk lebih sering berkunjung walaupun tdk ada Ricky terutama kalau suaminya sedang tdk ada di Jakarta, yg di iyakan oleh mereka bertiga. agar mereka bisa melakukan, setelah mengantar mereka Mila menuju kekamarnya dan langsung menuju kekamar mandinya, ia segera membersihkan dirinya agar sisa-sisa sperma yg menempel ditubuhnya hilang agar tdk ketahuan oleh suaminya.

    No comments:

    Post a Comment